Selasa, 03 Desember 2013

"Mistery Activity" Kamar Pojok

"Mistery Activity" 
Kamar Pojok

 Matahari pagi bersinar cukup cerah. Sekelompok anak-anak SMP pecinta alam tengah siap-siap untuk pulang dari lokasi perkemahan mereka. Mereka masing-masing tengah sibuk memberesihkan tenda-tenda dan mengepak barang-barang bawaan ketika jinri, salah satu kawan mereka, berteriak ketakutan sekaligus kesakitan.
"Awh Sakit bego sakit bener -_-!" Kata sunmi
Beberapa orang kawannya segera menengok ke arah sunmi, sementara jinri yang berada di dekat sunmi, dan  dinda, rara itu dan berteriak panik, “Ada apa?!”
Jinri menunjuk-nunjuk sesuatu yang tengah bergerak perlahan di atas tanah, di dekat onggokan tenda yang baru saja diturunkan. Seketika mata jinri menangkap seekor ular yang bergerak mendekatinya. Panjang ular itu 1 meter, berkulit hitam mengkilat dengan bintik-bintik warna kuning dan jingga di sekujur tubuhnya, dan berkepala pipih dan membesar.
untung aja bukan ular kobra , jadi masih bisa gue tangkap,”kata jinri sambil memperhatikan ular itu dengan hati-hati. Dengan cepat, diambilnya sebuah tongkat penyangga tenda dan segera dihantamkannya tongkat besi ditangannya kea rah ular itu.
Semua orang langsung mengerubuti ular itu dan menyaksikannya bagaimana jinri menghajarnnya tanpa ampun. Hanya dalam waktu singkat, ular itu sudah tak bernyawa, dan jinri melemparnnya dengan ujung tongkatnya.Jujur aja sih jinri itu seorang cewe tapi kekuatannya seperti bukan cewe pada umumnya
Kini semua perhatian tertuju pada betis kaki Sunmi yang Nampak melepuh.
“Sakit banget anjir”rintih sunmi
Masalah semacam itu bukanlah masalah yang asing bagi para pecinta alam yang sudah terbiasa mendaki gunung dan menjelajahi hutan itu. Tersesat jalanan yang menurun curam, tersesat ditengah belantara, dehidrasi, terjatuh atau terluka karena sesuatu, tersangkut akar liar, ataupun dipatuk ular itu sudah biasa dan mereka sudah bisa mengatasinya.
rara yang tahu apa yang telah terjadi pada diri Sunmi temannya segera menyobek kain yang telah dipersiapkan dalam tas ranselnya, dan kemudian segera membebatkannya kekaki Dinda,untuk menahan agar racun ular tidak merambat.Rara ini anak PRM jadi dia tau kalau mau pertolongan pertama harus bagaimana. untung aja aku ga kenapa-kenapa, kalau sampai kenapa-kenapa aku bisa mati disini!.
“Sakit banget pelan-pelan dong ra”teriak ku tidak tahan sakitnya
“Tahan saja,Bisa cepat sembuh kok , kalau lu ga banyak bacot disitu" Kata dinda
Yenni Melihat teman-temannya yang sibuk menolong temanya sunmi yang kena bisa ular itu

"Eh tadi lihat kan itu bukan kobra?" Kata ku
"Enggalah tapi seperti ular yang ga biasa gitu kita lihat , jangan ... jangan .... "kata jinri
"Jangan-jangan apa sih , jangan bikin gue takut dong" kata sunmi
"Eh jangan debat dulu luka lu belum sembuh" kata lulu


Ada beberapa Villa didekat sini,mungkin kita dapat pertolongan dari mereka”kata jinri
jinri dan yenni Pergi mengecek di villa tersebut. Kebetulan saat mereka disana suasananya Tahun Baru jadi mereka yakin bahwa Villa2 tersebut ada penghuninya.

"heh Jinri jangan pergi sendirian dong, mending kita langsung kesana" Kata rara
“Ide bagus tuh”senyum sinis connie “Ok gue juga setuju,pokoknya sunmi bisa selamat!" Kata yenni
Rombongan pun segera menuju Villa.”Cepetan dong jalannya villanya ada didepan mata tuh" kata jinri sambil menunjuk rumah besar yang luas namun mungkin tampak sepi. Mereka pun mempercepat langkah untuk segera sampai di villa yang tempatnya ditengah hutan
“Akhirnya sampai Juga,” katarara
“Permisi, Permisi!" kata lulu berteriak

Seseorang membuka pintuh besar itu, Bau apek yang ada disana dan ditambah lagi warna kusam yang ada di sofa-sofa tersebut menandakan bahwa villa ini sudah lama tak perna dikunjungi lagi.


"Iya kenapa?" kata salah satu pengurus menyambut kami
"Gini loh om , teman kita lagi kena bisa ular di hutan dekat gunung disana, kami disini mau minta tolong sama om boleh?" Kata jinri
"Kamu bilang hutan didekat gunung?" Kata pengurus tersebut dengan muka waspada
"Iya om kenapa emangnya?" kata dinda yang tampaknya mulai penasaran
"U...u... ular itu mirip ular kobra kan?" Katanya lagi
"Iya tadi sempat saya pukul dan membuangnya ditengah sungai" Kata jinri
"Cepat kamu obati teman mu !" kata pengurus itu

Malam hari tiba tepatnya pukul 20:00 kami menginap divilla ini karna luka ku masih diobati.
Hujan keras terlihat dijendela atap-atap berbunyi nyaring dan lampu redup , suasa disitu tampak mengerikan.

Suara air dikamar mandi berbunyi , suara ketokan pintu yang mengagetkan ku. aku sangat takut disini , dan aku penasaran juga. aku mengendap-endap menuju lobang pintuh keluar kamar ku .

Aku kaget melihat seseorang memegang gergaji ada didepan ku aku tersontak dan lari ke tempat tidur ku.

suasana dikamar ku semakin mencekam suara ketukan ada lagi tapi ini bukan dari pintu keluar kamar ku , tapi dikamar mandi ku. aku semakin takut dengan hal ini. dan aku berteriak "AAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!" segera aku menyelimuti seluruh tubuh ku





Beberapa teman ku datang , Jinri , rara , lulu datang dikamar ku.Dan alangka terkejutnya jinri melihat ada seseorang didepan pintu kamar ku
"Raraa! Lulu! jangan kesitu! " kata jinri berteriak , seketika lulu dan rara berhenti sesuai dengan intruksi jinri
"Kamu kenapa jinri , sunmi ada didalam!" kata lulu
"Ka... ka... Kamu jangan masuk didepan pintu ada seseorang wanita yang memegang gergaji" kata jinri dengan nada kecil
 "oke bagaimana kita bisa masuk didalam kamarnya sunmi?" kata iqra
"Oke oke lu berdua kan ga bisa melihat  lu berdua masuk dan gue menjaga kalian untuk membawa sunmi keluar dari sini" kata jinri
 "kalian punya waktu 5 menit dari sekarang" kata jinri

rara dan lulu pergi kekamar ku dan membantu ku pergi dari kamar pojok ini .
"Kamu ga apa-apakan sunmi?" kata rara sambil memeriksa lukanya
"aku ga apa-apa kok,tapi tadi aku melihat seseorang memegang gergaji dan mengetuk pintu ku" kata sunmi dengan nada takut
"oke, ra lu bawa sunmi ke kamar elu , nanti gue nyusul" kata jinri
"Lu mau kemana?"kata lulu
"gue mau ke pengurus yang tadi siang itu , gue mau nanya ada apa dikamar pojok ini"kata jinri lagi
"Gue ikut lu" kata lulu

Aku pun dibawa sama rara kekamarnya dan aku menenangkan diri disini dulu , karna mungkin aku kaget dan pikiran ku masih melayang-layang.
"Udah deh mending lu istirahat bareng gue disini"kata rara
"oke gue juga mau tidur nih" kata ku lagi

keesokan harinya , kaki ku sudah agak mendingan dan mungkin sudah bisa pulang lagi.
"eh eh " kata jinri
"Ada apa sih?" kata dinda
"gini tadi malam gue pergi ke pengurus villa itu , dan alhasil gue bertanya tentang semua kejadian itu. seperti nya pengurus itu kenal sama hantu ini."kata jinri
"iya gini kemarin gue jelas semua se-detail detailnya tapi tetep aja dia gak mau bicara langsung"kata lulu

sepertinya aku penasaran cerita ini .batin ku.

"Mending entar malam kita semua tetep ada dikamar pojok itu dan kita memastiin bahwa dia numpang lewat atau dia ada sangkut pautnya dengan villa ini" kata jinri

 Malam pun tiba, suasana gelap yang ada dikamar pojok ini tampak mengerikan .
"Eh jangan pada takut yah , disini masih aman kok"
 tampah menunggu lama wanita yang kemarin itu datang lagi dia tak membawa gergaji seperti kemarin tapi dia berkata. "PERGI DARI SINI!! PERGI DARI SINI!!!!" muka pucatnya itu sekaligus suaranya seperti memaksa kita pergi dari sini/

"Kamu kenapa mengusir gue sama teman-teman gue disini? kenapa?!" kata jinri
 
"PERGI DARI SINI!! PERGI DARI SINI!!!!" katanya lagi

"Gue ga mau pergi kalau kamu mau ngasih tau gue kenapa gue harus pergi dikamar ini!" kataku

"PERGI DARI SINI!! PERGI DARI SINI!!!!" Katanya ber-ulang lagi

"Aduh hantu kok bawel banget, kalau lu mau ngasih tau gue nanti gue bantu lu kenapa lu bisa menghantui kamar pojok ini!" kata lulu

si wanita mengerikan itu memegang tangan ku dan sepertinya dia memperlihat bagaimana dia bisa terbunuh dan , OH GOD disini tempatnya tepatnya dibawah ini dia dikubur setelah dia dianianya.

"Si...Si.. Siapa yang membuat ka... kamu seperti ini!" kata ku

"Si penjaga villa yang membuat aku seperti ini!"katanya lagi

"Kurang ajar ! Si bego itu pantes dia ga mau nanya sama gue kalau dalang semua ini adalah dia toh , oke aku tonjok dia sekarang!"kata jinri

"Tolong aku....Tolongg akuuuu" katanya 

"Bagaimana gue tolong lo , gue aja bingung harus bagaimana"kata ku

"Bunuh Dia....Bunuh Diaaaa!!!!!"Katanya

"Eh gue kaga mau dah , mending gue telpon polisi dan biar si penjaga villa itu merasakan akibatnya!"kata ku

Aku menelpon polisi dan mengatakan apa yang tadi ku liat.
aku menyusun rencana supaya sipenjaga itu ga pergi lagi jadi aku sama rara pergi menemui sipenjaga dan sisanya lewat belakang dan nanti memukuli leher sipenjaga agar dia pingsan

-------------------------------------

Rencana berhasil dan aku menyeret sipenjaga ke tempat duduk dan mengikatnya dengan tali agar dia ga kabur . sambil menunggu polisi datang aku bertanya kenapa dia bisa membunu wanita malang itu.

"EH! lu kenapa bunuh seorang wanita!"kata ku

"Wa...Wanita siapa!" kata penjaga itu

"alah jangan sok gatau gue tonjok lu baru tau rasa!" kata jinri

"Kalau lu ga mau ngasih tau gue nanti gue telpon polisi!"kata ku , padahal aku sudah menelpon sebelum sipenjaga terikat disini.

"ja ..Jangan. oke wanita itu namanya soyeon, soyeon itu adalah wanita yang ku taksir, tapi dia ga merespon semuanya. Pas malam itu kesabaran ku sudah habis. jadi terpaksa aku bunuh soyeon dan menguburnya dikamar pojok."katanya

Setelah dia bercerita polisi dan dan langsung menangkan tersangka dan melakukan reka ulang. dan kamar pojok dibongkar. dan setelah dibongkar ternyata ada mayat wanita yang terkubur disitu . mungkin sengatan ular itu hanya memancing ku untuk pergi ke villa ini , dan ternyata firasat ku benar. 

"legahnya semua selesai."kata ku
"Kaki lu udah sembuh ?" kata jinri

aku mengechek luka yang ada dikaki ku dan ternyata sudah sembuh . syukur lah . 
berarti aku bisa pulang besok. dan melanjutkan petualangan pencinta alam nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar